Sejarah Kerajaan Majapahit Dari Awal Mula hingga Puncak Kejayaan
Kerajaan Majapahit adalah salah satu entitas politik terbesar yang pernah ada di Nusantara. Berbeda dari kerajaan-kerajaan lain yang hanya dikenal melalui catatan sejarah yang terpisah-pisah, Majapahit memiliki pengaruh yang merentang dari ujung barat Sumatera hingga timur Filipina. Artikel ini akan mengeksplorasi setiap aspek dari sejarah Kerajaan Majapahit dengan detail mendalam, mulai dari awal berdirinya, masa kejayaan, hingga keruntuhan yang menandai akhir dari salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara.
Bab 1: Awal Berdirinya Kerajaan Majapahit
1.1 Latar Belakang Historis
Sebelum Majapahit berdiri, Nusantara dikenal sebagai kawasan yang terdiri dari berbagai kerajaan kecil dan berpengaruh. Salah satu kerajaan penting sebelum Majapahit adalah Kerajaan Singhasari, yang terletak di Jawa Timur. Singhasari, di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara, berhasil mencapai puncak kejayaannya pada akhir abad ke-13.
1.2 Pendiri Majapahit: Raden Wijaya
Raden Wijaya, seorang keturunan Kertanegara, adalah sosok kunci dalam pendirian Kerajaan Majapahit. Setelah penyerangan Mongol pada 1293, Wijaya, yang sebelumnya menjadi penguasa Singhasari, berhasil melarikan diri dan mencari perlindungan. Dengan dukungan Arya Wiraraja, seorang adipati dari Madura, Wijaya berhasil merebut kembali kekuasaan dan mendirikan Majapahit di daerah Trowulan.
1.3 Pengaruh dan Dukungan
Kehadiran Majapahit di awal-awal pendiriannya mendapat dukungan dari berbagai pihak. Selain bantuan dari Arya Wiraraja, Raden Wijaya juga mendapat dukungan dari para bangsawan lokal dan petani yang terpengaruh oleh ketidakstabilan politik Singhasari. Dukungan ini sangat penting dalam memperkuat fondasi kerajaan yang baru berdiri.
Bab 2: Masa Kejayaan Majapahit
2.1 Pemerintahan Hayam Wuruk
Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk (1350-1389), Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Hayam Wuruk adalah raja yang dikenal dengan kebijakan-kebijakan yang bijaksana dan strategis. Selama masa pemerintahannya, Hayam Wuruk berhasil menstabilkan pemerintahan, memperkuat perekonomian, dan memperluas wilayah kekuasaan Majapahit.
2.2 Mahapatih Gajah Mada dan Sumpah Palapa
Mahapatih Gajah Mada adalah tokoh penting dalam sejarah Majapahit. Dikenal dengan Sumpah Palapa, Gajah Mada bertekad untuk menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada berhasil melakukan berbagai ekspedisi militer ke berbagai wilayah, termasuk ke Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Filipina. Sumpah Palapa menjadi simbol ambisi dan tekadnya untuk memperluas kekuasaan Majapahit.
2.3 Administrasi dan Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan Majapahit sangat terorganisir dengan baik. Kerajaan ini dibagi menjadi beberapa wilayah administrasi, masing-masing dipimpin oleh seorang raja atau adipati. Di pusat pemerintahan, Majapahit memiliki struktur birokrasi yang efisien, dengan berbagai departemen yang mengurus urusan administrasi, militer, dan ekonomi.
2.4 Ekonomi dan Perdagangan Internasional
Ekonomi Majapahit sangat maju, terutama dalam perdagangan internasional. Majapahit menjadi pusat perdagangan utama yang menghubungkan Asia Tenggara dengan India, China, dan Timur Tengah. Pelabuhan-pelabuhan seperti Surabaya dan Tuban menjadi pusat perdagangan yang penting, dan banyak barang-barang dagangan, seperti rempah-rempah, tekstil, dan logam, diperdagangkan melalui jalur perdagangan ini.
Bab 3: Kebudayaan dan Warisan Majapahit
3.1 Seni dan Arsitektur
Majapahit dikenal dengan pencapaian seni dan arsitekturnya. Candi-candi seperti Candi Penataran, Candi Tikus, dan Candi Bajang Ratu adalah contoh karya arsitektur yang mencerminkan kemajuan teknis dan estetika dari periode ini. Seni ukir Majapahit, yang menggambarkan berbagai mitos dan cerita rakyat, juga sangat terkenal.
3.2 Sastra dan Literatur
Sastra Majapahit sangat beragam, dengan karya-karya yang mencakup epik, puisi, dan naskah sejarah. Kidung atau puisi epik seperti "Kidung Sunda" dan "Kidung Panji" adalah contoh dari literatur yang menggambarkan kehidupan dan budaya pada masa itu.
3.3 Adat dan Tradisi
Adat dan tradisi Majapahit sangat beragam, termasuk upacara-upacara keagamaan, perayaan, dan upacara kerajaan. Tradisi ini mencerminkan pengaruh Hindu-Buddha yang mendalam, dengan banyak ritual dan festival yang berhubungan dengan agama dan budaya.
Bab 4: Keruntuhan Kerajaan Majapahit
4.1 Faktor Internal
Keruntuhan Majapahit dipengaruhi oleh berbagai faktor internal. Salah satu penyebab utama adalah konflik internal di kalangan bangsawan dan penguasa. Perebutan kekuasaan, ketidakstabilan politik, dan korupsi mengganggu kestabilan kerajaan.
4.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal juga berperan dalam keruntuhan Majapahit. Serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga, seperti Kesultanan Demak, serta tekanan dari pengaruh luar seperti kolonialisme Eropa, turut melemahkan kerajaan.
4.3 Proses Runtuhnya Majapahit
Proses keruntuhan Majapahit berlangsung secara bertahap. Setelah kematian Hayam Wuruk, kerajaan mengalami penurunan kekuatan. Pada awal abad ke-16, Majapahit mengalami kemunduran yang signifikan dan akhirnya runtuh sekitar tahun 1527 setelah serangan dari Kesultanan Demak yang baru lahir.
Bab 5: Warisan Majapahit dan Dampaknya terhadap Sejarah
5.1 Pengaruh Budaya
Warisan budaya Majapahit tetap hidup dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia dan Asia Tenggara. Banyak tradisi, seni, dan arsitektur Majapahit yang masih mempengaruhi kebudayaan modern.
5.2 Pengaruh pada Negara-Negara Tetangga
Pengaruh Majapahit juga terasa di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Kearifan lokal dan adat istiadat yang berkembang di wilayah-wilayah ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Majapahit.
5.3 Studi dan Penelitian Sejarah
Sejarah Majapahit terus menjadi subjek penelitian dan studi akademik. Banyak peneliti dan arkeolog yang menggali lebih dalam tentang kehidupan dan budaya Majapahit, dengan tujuan untuk memahami lebih lanjut tentang pengaruh dan warisan kerajaan ini.
Kesimpulan
Kerajaan Majapahit adalah salah satu contoh terbesar dari kekuatan dan kebesaran kerajaan di Nusantara. Dengan sejarah yang penuh warna, dari pendirian hingga kejayaan dan akhirnya keruntuhan, Majapahit meninggalkan warisan yang kaya dan berpengaruh. Memahami sejarah Majapahit tidak hanya memberi kita wawasan tentang masa lalu, tetapi juga membantu kita menghargai dan melestarikan warisan budaya yang ada hingga hari ini.
Referensi:
1. Soekmono, R. (1973). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I. Jakarta: Penerbit Akademik.
2. Cœdès, G. (1968). The Indianized States of Southeast Asia. University of Hawaii Press.
3. Miksic, J. (2013). Singapore and the Silk Road of the Sea 1300-1800. NUS Press.